Wednesday, 16 November 2016

Waspada Terhadap Epilepsi, Kenali Gejalanya

epilepsi

PENGENALAN
Epilepsi atau Ayan adalah sekelompok sekelompok gangguan neurologis jangka panjang yang ditandai dengan serangan-serangan epileptik. Mulai dari serangan singkat sampai guncangan kuat untuk periode yang lama.

Epilepsi disebabkan oleh lonjakan aliran listrik di dalam otak, terjadi secara tiba-tiba dan berulang. Epilepsi bisa terjadi pada sebagian atau seluruh bagian otak dan menyebabkan kejang seluruh tubuh atau pada bagian tubuh tertentu.

Penyandang epilepsi umumnya mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan mengingat. Gangguan kognitif ini di pengaruhi oleh usia pada saat terjadinya epilepsi, jenis serangan, bagian otak yang terkena dan pengobatan yang menggunakan lebih dari satu obat epilepsi. Bagian otak yang terkena akan menentukan jenis kognitif yang terserang. Jika bagian yang terkena adalah bagian kiri, maka gejalanya akan berupa gangguan berbahasa dan kemampuan verbal, kemampuan mengenal dan mengingat apa yang di dengar, mengeja, membaca, berbicara dan kemampuan dalam bidang matematika. Sementara jika yang terkena di bagian sebelah kanan, gejala yang timbul akan berupa gangguan untuk mengenal dan mengingat kembali apa yng dilihat, ditulis, serta mengakibatkan koordinasi motorik yang buruk, sehingga anak tidak terampil dan sulit membedakan antara kanan dan kiri.

GEJALA
Gejala epilepsi adalah sebagai berikut : 
  • Tatapan Mata Kosong
Waspadalah jika anak berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan dan menatap dengan tatapan kosong seperti melamun, gejala ini disebut kejang petit mal (petit mal seizure). Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lunglai. Namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan anak jatuh kebawah atau kehilangan kesadaran. Setelah kejang berakhir setelah melalui 30 detik sampai 1 menit, anak tidak akan menyadari apa yang terjadi.
  • Kejang Total (total convulsions)
Kejang ini merupakan kejang paling serius. Kejang total dapat menyebabkan anak jatuh ke tanah atau kehilangan kesadaran. Biasanya kejang ini berlangsung selama 2 sampai 5 menit. Saat kejang berlangsung, tubuh anak akan kaku, bergetar, dan kehilangan kontrol terhadap kandung kemih yang membuat keluar air seni tanpa di sadari. Selain itu, air liur juga akan keluar disertai bola mata yang memutar ke belakang. Setelah kejang berakhir, anak akan bingung selama beberapa menit, otot-ototnya menjadi sakit dan akan tertidur dalam waktu yang lama.
  • Kedutan (twitching)
Kedutan biasanya bersifat lokal, umumnya dimulai pada satu jari atau telapak tangan, kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan, lalu menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh. Sebagian anak tetap sadar saat mengalami gejala ini, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran.
  • Aura
Aura adalah tanda peringatan, terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung. Aura dapat menyebabkan anak tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya. Anak juga mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh pada perut. 

PENCEGAHAN
Epilepsi dapat di cegah tergantung pada penyebabnya, Misalnya :
  • Epilepsi akibat komplikasi kehamilan atau proses kelahiran memerlukan perawatan prenatal (sesaat sebelum kelahiran) yang baik
  • Epilepsi yang tercetus akibat infeksi dapat diberi vaksinasi tertentu.
  • Epilepsi yang disebabkan oleh trauma kepala, bisa dicegah dengan menggunakan helm, sabuk keselamatan, dan alat pelindung lain saat berkendara, untuk mencegah trauma kepala.
  • Jika telah terjadi cedera pada kepala, segeralah obati untuk menurunkan resiko terjadinya epilepsi

PENGOBATAN
Penyakit ini dapat dikontrol dengan obat anti epilepsi. Sebagian besar jenis obat epilepsi pada anak perlu di konsumsi sampai dua tahun bebas kejang dari kejang yang terakhir. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak penelitian dan literatur. Angak kekambuhan kejang akan semakin kecil jika anak minum obat sampai dua tahun bebas kejang, dibandingkan jika dia hanya minum obat sampai satu tahun bebas kejang.

BACA JUGA :


No comments:

Post a Comment