Thursday, 24 November 2016

Mengenal Penyakit Pembunuh Nomor Dua di Indonesia


Gastroenteritis akut adalah buang air besar dalam bentuk cair hingga lebih dari tiga kali dalam sehari, dan berlangsung selama dua hari atau lebih yang biasa kita sebut Diare. Diare adalah salah satu gangguan perut yang sering dialami oleh anak, terutama bayi dan Balita. Tetapi tidak jarang juga orang dewasa terkena penyakit ini.

WHO menyebutkan bahwa diare menjadi penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, diare menjadi pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Ada beberapa penyebab diare, yakni virus Rotavirus, bakteri E.Coli, Shigela vibbriocholera, Salmonela, serta protozoa cryptosporidium. Virus dan dan bakteri tersebut menularkan diare pada anak melalui makanan yang tercemar.

GEJALA
Gejala diare adalah :

  • Gelisah
  • Suhu tubuh meningkat
  • Nafsu makan tidak ada
  • Mulai buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari 
  • Konsistensi BAB lebih encer
  • Kadang ada muntah
  • Nyeri perut
Penderita diare akan mengalami dehidrasi karena kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit tubuh karena muntah dan diare. Dehidarasi terbagi menjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat, bahkan ada yang mengakibatkan kematian.
  1. Dehidrasi ringan memiliki tanda : 
    1. Haus
    2. Kencing sedikit
    3. Mulut kering
  2. Dehidrasi sedang memiliki tanda :
    1. Ubun-ubun besar cekung
    2. Mata cekung
    3. Tegangan kulit menurun
  3. Dehidrasi berat memiliki tanda :
    1. Napas cepat
    2. Kesadaran menurun
    3. Tidak sadarkan diri
PENCEGAHAN
Diare dapat dicegah dengan cara :
  • Mencuci tangan memakai sabun dengan benar pada lima waktu penting, yaitu :
    • Sebelum makan
    • Setelang buang air besar
    • Sebelum memegang bayi
    • Setelah menceboki anak
    • Sebelum menyiapkan makanan
  • Meminum air yang sehat atau air yang telah diolah, seperti direbus atau proses klorinasi
  • Mengelola sampah dengan benar agar makanan tidak tercemar oleh serangga pembawa bakteri, seperti lalat, kecoa dan kutu.
  • Membuang air besar dan kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.

PENGOBATAN
Jika mengalami diare, hal yang paling penting adalah mengganti cairan yang telah hilang. Caranya bisa dengan :
  • Minum lebih banyak. Bisa dengan cairan apapun misalnya susu, air, kuah sayur atau cairan oralit
  • Jika tidak ada olralit, minumlah larutan gula dan garam.
  • Jika diare bertambah parah, bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
Diare bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme. Bisa juga menjadi indikasi sindrom kronis, seperti penyakit crohn (peradangan pada usus). Dibawah ini adalah diare yang memerlukan pengawasan medis :
  • Diare pada balita
  • Diare menengah atau berat pada anak-anak
  • Diare yang bercampur dengan darah
  • Diare yang terus terjadi lebih dari dua minggu
  • Diare yang disertai demam, sakit perut, kehilangan berat badan, atau penyakit umum lainnya.

BACA JUGA :


No comments:

Post a Comment