Friday, 2 December 2016

Menangani Anak Yang Hiperaktif

hyperactice

Hiperaktif yang dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD) adalah gangguan pemusatan perhatian disertai gejala hiperaktivitas motorik. Kondisi ini menjangkiti 3-5% anak berusia 4 sampai 14 tahun.

PENGENALAN
Ciri-ciri anak hiperaktif :

  • Anak cenderung tidak menyelesaikan pekerjaan, mereka cepat beralih dari satu kegiatan ke kegiatan dan lain.
  • Perkembangan motorik dan bahasanya lambat.
  • Tidak tahan frustasi dan kurang dapat mengontrol diri.
  • Suasana hati anak sangat labil, sebentar gembira, sebentar marah.
  • Tidak mampu mengontrol gerakan dan tidak bisa duduk tenang.
  • Tidak kenal lelah, terus bergerak seolah energinya tidak pernah habis, dan hanya membutuhkan minum lalu bergerak kembali.
  • Tidak bisa berhenti bicara, daya konsentrasinya rendah, dan seolah-olah tidak mendengarkan perkataan orang tua.
  • Mata seperti tidak memperhatikan lawan bicara.
Jika anak mengalami ciri-ciri diatas, sebaiknya jangan langsung menyimpulkan hiperaktif. Amati selama enam bulan, jika anak tidak mengalami perkembangan, segera konsultasikan ke dokter.


PENCEGAHAN
Tidak ada penyebab hiperaktifyang pasti pada anak. Karena itu, pencegahannya adalah hal yang sulit. Untuk mengatasi anak yang memiliki tanda-tanda hiperaktif, orang tua bisa menyalurkan energinya pada kegiatan-kegiatan berikut ini :

  • Olahraga
Ajarkan anak berolahraga seperti sepakbola, badminton, dan berenang, agar energi mereka tersalurkan. Olahraga juga dapat dijadikan media untuk menstimulasi otak anak.
  • Bermain di luar ruangan
Tidak ada salahnya untuk sesekali mengajakanak bermain diluar, seperti di taman bermain. Kegiatan bermain diluar ruangan akan lebih baik untuk anak yang hiperaktif. Dengan cara ini, eksplorasi anak menjadi lebih luas.
  • Seni dan kerajinan
Kegiatan seni dan kerajinan adalah salah satu kegiatan yang menarik bagi anak dan bisa membuatnya diam. Banyak seni yang bisa dikenalkan kepada balita, termasuk bermain drum atau membuat kerajinan origami. Seni dan kerajinan adalah kegiatan paling baik untuk anak-anak yang hiperaktif, karena bisa meningkatkan kecerdasan otaknya juga.
  • Kelas menari
Kelas menari bisa menjadi media yang baik untuk menyalurkan bakat yang dimiliki anak. Menari akan memperbaiki postur dan meningkatkan fleksibilitas tubuh anak. Selain itu, kegiatan ini juga membantu kalori dalam tubuh mereka terbakar dengan cepat dan membuat mereka bisa tidur lebih cepat.


PENGOBATAN
Pengobatan pada penderita ADHD bisa dilakukan dengan beberapa cara, Karena penyebab ADHD adalah gangguan pada otak, maka penanganannya pun dimulai dari otak.
  • Penderita ADHD diibawah usia lima tahun biasanya akan diberikan terapi perilaku. Bentuk terapinya berbeda-beda karena sifatnya benar-benar berdasarkan kasus per kasus. Terapi ini bisa juga dilakukan oleh orang tua, tentunya setelah orang tua mendapatkan bimbingan dari pskiater anak.
  • Penderita autis dengan spektrum ADHD harus menjalani dua macam terapi. Pertama, ABA (Applied Behavioral Analysis), yaitu terapi yang meminta dia mengikuti semua aturan yang diberikan. Dalam setiap aturan, ada hukuman dan hadiah. Kedua, SI (Sensory Integration), yakni terapi untuk merangsang impuls sensoris, agar anak dapat mengkordinasikan gerakan otot tubuh sesuai perintah otak.
BACA JUGA : 


Thursday, 1 December 2016

Hepatitis : Pengenalan, Pengobatan Dan Pencegahan

bentuk hati penderita hepatitis

Hepatitis, atau yang memiliki istilah medis hepatitides, merupakan jenis peradangan yang terjadi pada hati. Ada dua sebutan untuk hepatitis. Hepatitis akut, senutan untuk hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan. Hepatitis kronis, sebutan untuk hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan.

Penyebab penyakit hepatitis adalah virus, Virus hepatitis yang paling dikenal ada lima, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D dan virus hepatitis E. Hepatitis bisa disebabkan oleh adanya infeksi dari jenis virus lain, seperti demam kuning, sitomegalovirus dan mononukkleosis infeksiosa. Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan dan alkohol.

Hepatitis A merupakan jenis virus yang umumnya tidak akan sampai menyebabkan kerusakan pada jaringan hati. Oleh karena itu, seseorang yang terinfeksi virus hepatitis A memiliki kesempatan besar untuk sembuh. Penularan penyakit hepatitis A bisa melalui makanan dan minuman yang mengandung virus hepatitis A di dalamnya. Selain itu, masalah sanitasi yang buruk juga bisa menjadi salah satu media penularan penyakit ini.

Hepatitis sendiri bisa menimpa tidak hanya pada orang dewasa, tetapi juga bayi dan balita. Hepatitis yang umumnya menyerang bayi adalah jenis hepatitis B yang ditularkan ibu pada bayinya. Terkadang ibu tidak menyadari ada virus hepatitis B di dalam darahnya.

GEJALA
Gejala hepatitis diantaranya adalah :

  • Kulit mulai menguning dalam jangka waktu yang lama.
  • Nafsu makan jadi berkurang.
  • Perut membesar. Ini terjadi karena adanya penumpukan cairan yang disebabkan oleh peradangan didalam sel-sel organ hati.
  • Merasa mual dan sakit pada bagian perut.
  • Kondisi terus melemah.
  • Penderita sampai pada tahap sering tidak sadarkan diri.

PENCEGAHAN
Untuk menghindari serangan hepatitis, berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan :
  • Selama hamil, ibu harus rutin memeriksakan diri untuk mengetahui apakah dia terinfeksi sebuah penyakit atau bahkan menjadi media penyimpan sumber penyakit yang nantinya akan menyerang sang bayi.
  • Melakukan imunisasi hepatitis B pada bayi yang baru lahir sebelum dia berusia 12 jam. Pemberian vaksin hepatitis B ini akan memberikan kekebalan tubuh bayi dari serangan virus hepatitis B.
  • Menghindarkan bayi dari orang yang tengah menderita hepatitis, agar tidak tertular.
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan.
  • Selalu memeriksakan kesehatan diri secara rutin ke dokter.

PENGOBATAN
Penanganan dan pengobatan hepatitis diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Banyak mengistirahatkan diri dari berbagai aktivitas yang cukup berat.
  • Rutin memeriksakan perkembangan hepatitis kepada dokter.
  • Mengikuti saran dan arahan yang diberikan oleh dokter.